Bawaslu Kabupaten Langkat Gelar Diskusi Daring Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) Tahun 2025
|
Bawaslu Kabupaten Langkat melaksanakan Diskusi Daring Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) Tahun 2025 yang digelar secara virtual pada pukul 08.00 WIB hingga selesai. Kegiatan ini menjadi salah satu upaya memperkuat kapasitas pengawasan partisipatif dalam menghadapi tahapan pemilu mendatang.
Diskusi daring ini diikuti oleh 120 peserta yang tergabung sebagai Pengawas Partisipatif (P2P) dari tiga daerah, yakni Kabupaten Langkat, Kabupaten Toba, dan Kabupaten Padang Lawas. Kehadiran peserta dari berbagai kabupaten ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat dalam berperan aktif mengawal proses demokrasi.
Kegiatan secara resmi dibuka oleh Ketua Bawaslu Provinsi Sumatera Utara, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antarwilayah dalam memperkuat pengawasan pemilu. Ia juga menegaskan bahwa pengawas partisipatif memiliki kontribusi besar dalam menciptakan pemilu yang berkualitas dan berintegritas.
Untuk mendukung kelancaran kegiatan, diskusi daring ini menghadirkan 6 narasumber dan 6 co-fasilitator, yang terbagi menjadi tiga kelompok sesuai kabupaten peserta. Setiap kabupaten diwakili oleh dua narasumber dan dua co-fasilitator yang bertugas memandu jalannya diskusi, memberikan materi, serta menjawab pertanyaan peserta.
Para narasumber membawakan materi terkait peran masyarakat dalam pengawasan pemilu, strategi pelibatan publik, serta penguatan integritas dalam proses demokrasi. Sementara para co-fasilitator memastikan proses diskusi berjalan interaktif, kondusif, dan mudah dipahami oleh seluruh peserta.
Sepanjang kegiatan, peserta aktif berdiskusi, bertanya, serta berbagi pengalaman mengenai praktik pengawasan pemilu di daerah masing-masing. Antusiasme ini menunjukkan bahwa kapasitas pengawasan masyarakat terus berkembang melalui wadah pendidikan partisipatif seperti P2P.
Melalui pelaksanaan diskusi daring ini, Bawaslu Kabupaten Langkat berharap terbentuknya pengawas partisipatif yang lebih siap, kompeten, dan berdaya dalam mengawal setiap tahapan pemilu. Kegiatan ini sekaligus menegaskan komitmen Bawaslu untuk terus memperkuat pendidikan pengawasan sebagai modal utama menjaga demokrasi.